Ephemeral content mengacu pada konten yang sementara dan memiliki masa berlaku terbatas di platform media sosial. Hal ini telah menjadi populer dalam pemasaran media sosial karena kemampuannya untuk menciptakan rasa mendesak, eksklusivitas, dan otentisitas. Istilah “ephemeral” merujuk pada sesuatu yang singkat atau sementara, dan itulah yang tepat menggambarkan apa yang dimaksud dengan ephemeral content.
Platform seperti Instagram, Snapchat, Facebook, dan WhatsApp menawarkan fitur-fitur seperti Instagram Stories, Snapchat Stories, Facebook Stories, dan WhatsApp Status, di mana pengguna dapat membagikan foto, video, dan teks yang akan hilang setelah jangka waktu tertentu, biasanya 24 jam. Sifat sementara dari ephemeral content membuatnya lebih menarik dan mendorong pengguna untuk sering memeriksanya agar tidak melewatkan pembaruan terbaru.
Dari perspektif pemasaran, ephemeral content menawarkan beberapa keuntungan. Pertama, konten ini memungkinkan merek untuk menampilkan sisi yang lebih otentik dan tidak terlalu diproses dengan membagikan rekaman di balik layar, cuplikan eksklusif, atau momen spontan.
Konten yang jujur dan tidak disaring ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens, memperkuat kepercayaan dan loyalitas.
Kedua, ephemeral content menciptakan rasa mendesak, mendorong pengguna untuk mengambil tindakan segera. Merek sering menggunakan penawaran waktu terbatas, penjualan kilat, atau diskon eksklusif dalam ephemeral content mereka, memanfaatkan rasa takut melewatkan (FOMO) untuk mendorong keterlibatan, konversi, dan penjualan.
Selain itu, konten ini menawarkan cara untuk bereksperimen dengan berbagai jenis konten tanpa takut akan konsekuensi jangka panjang. Merek dapat mencoba ide-ide baru, menguji preferensi audiens, dan memperoleh wawasan tentang apa yang berhasil dan tidak berhasil dalam lingkungan yang relatif rendah risiko.
Namun, penting bagi merek untuk memiliki strategi yang terdefinisi dengan baik saat menggunakan konten ini. Merek harus menyelaraskan konten sementara mereka dengan pesan merek dan tujuan mereka secara keseluruhan, menjaga konsistensi, dan menghindari membanjiri audiens dengan postingan yang berlebihan. Sebagai kesimpulan, ephemeral content telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran media sosial.