Sebelumnya, pemasaran konten B2B mencari nada yang lebih profesional dan seperti bisnis, sementara B2C dapat mencoba menjadi lebih mencolok dan membangkitkan lebih banyak emosi. Namun sekarang, dinding antara B2B dan B2C telah runtuh. Pemasar B2B tidak mungkin mendapatkan lebih banyak bisnis dengan iklan TV dan radio, tetapi mereka dapat belajar banyak dari B2C tentang cara menarik dan menarik pelanggan.
Lihatlah empat alat yang dapat membantu pembuat konten yang berfokus pada B2B memberikan pengalaman yang lebih seperti B2C:
Emosi
Terlepas dari apakah audiens Anda adalah B2B atau B2C, Anda tetap ingin menempatkan diri Anda pada posisi mereka, memikirkan masalah mereka, dan memikirkan bagaimana solusi merek Anda dapat membantu. Tanyakan pada diri Anda apa cara terbaik untuk menyampaikan informasi itu kepada audiens Anda? Apa yang membuat informasi itu lebih menarik dan lebih mudah dicerna bagi mereka?
Empati
Meskipun audiens B2B, jangan takut untuk membangkitkan emosi. Pemasaran adalah tentang menceritakan kisah merek Anda dan bagaimana hal itu dapat membantu. Mendongeng dalam segala bentuk bergantung pada penonton yang secara emosional mengikatkan diri pada cerita.
Nada
Pada saat yang tepat, Anda dapat menyuntikkan keceriaan dan humor ke dalam pemasaran B2B Anda. Anda tidak selalu harus terdengar begitu serius dan menunjukkan bahwa Anda lebih manusiawi dalam nada Anda membuat Anda lebih menyenangkan (seperti halnya menunjukkan lebih banyak emosi).
Tentu saja, nada tidak hanya berlaku untuk salinan. Desain, pewarnaan, penggunaan ruang putih, dan pemformatan Anda semuanya berkontribusi pada seperti apa suara Anda saat berkomunikasi dengan pelanggan. Jangan takut untuk menunjukkan lebih banyak kepribadian untuk menarik perhatian mereka
Berbagai jenis konten dan saluran
Jangan berpikir Anda hanya bisa memasarkan menggunakan email. Meskipun email itu bagus, itu bukan satu-satunya saluran yang dapat Anda gunakan, dan pelanggan B2B merespons lebih dari sekadar email dan pemikiran kepemimpinan. Pemasaran seluler mungkin pernah dianggap sebagai ranah B2C, tetapi Google menemukan bahwa penggunaan seluler di antara pelanggan B2B meningkat, dengan 42% peneliti menggunakan perangkat seluler selama proses pembelian dan 49% peneliti yang menggunakan perangkat seluler untuk penelitian produk melakukannya di tempat kerja.
Sekitar 71% pelanggan B2B juga menonton video selama proses pembelian, artinya konten video tidak hanya untuk konsumen B2C. Jangan mengabaikan sosial juga. Membangun kehadiran media sosial adalah bagian besar dari membangun merek, dan Anda akan berinteraksi dengan pelanggan B2B di platform sosial Anda.