KPI yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengukur kinerja kampanye pemasaran bervariasi. Berikut 10 indikator utamanya.
- Tingkat Konversi: Ukuran jumlah pengunjung yang telah menyelesaikan perilaku target mereka (mis., membeli barang, mendaftar ke email, dll.) melalui aktivitas pemasaran tertentu.
- Customer Acquisition Cost (Customer Acquisition Cost, CAC): mengukur total biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan.
- Nilai Seumur Hidup Pelanggan (Customer Lifetime Value, CLTV): Indikator pendapatan total yang dapat dikontribusikan pelanggan untuk bisnis.
- Pengembalian Investasi Pemasaran (Return on Marketing Investment, ROMI): Indikator nilai pengembalian dari jumlah yang dihabiskan untuk kampanye pemasaran.
- Kesadaran Merek: mengukur persentase pengetahuan merek di audiens target. Ini biasanya diukur dengan survei.
- Lalu Lintas Situs: Indikator seberapa banyak lalu lintas yang ditarik kampanye pemasaran ke situs web.
- Keterlibatan Media Sosial: Mengukur respons pengguna terhadap kampanye media sosial. Ini termasuk suka, komentar, bagikan, dan lainnya.
- Rasio Klik-Tayang Email (Email Click-Through Rate , RKT): Mengukur tingkat di mana penerima mengklik tautan dalam email dalam kampanye pemasaran email.
- Tingkat Pentalan: mengukur persentase pengunjung yang mengunjungi situs web dan kemudian pergi setelah hanya melihat satu halaman. Semakin tinggi tingkat keberangkatan, semakin sulit situs web mempertahankan minat pelanggan.
- Skor Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Score, CSAT): Indikator kepuasan pelanggan dengan kampanye pemasaran. Biasanya diukur dengan survei.
KPI ini memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan setiap kampanye pemasaran. KPI yang berbeda mungkin penting tergantung pada tujuan dan strategi setiap kampanye, jadi penting untuk memahami dan menggunakannya dengan benar.