Membangun strategi email penjualan yang efektif seringkali terhambat oleh satu masalah umum: terjebak di filter spam. Menurut laporan Return Path 2018, sekitar 6% email penjualan dan pemasaran di seluruh dunia diblokir sebagai spam, bahkan ketika penerima sebelumnya memberikan izin.
Salah satu penyebab umum adalah pengiriman email kepada terlalu banyak orang sekaligus. Levi Olmstead, Manajer Konten dan Komunitas di G2 Crowd, menyarankan untuk menghindari pengiriman besar-besaran yang dapat memicu ini. Solusinya adalah mengatur pengiriman secara berkala melalui kampanye email otomatis.
Selain itu, tingkat keterlibatan pengguna juga memainkan peran penting. Jika email penjualan jarang dibuka, penyedia layanan email dapat memandangnya sebagai konten yang tidak diinginkan. Meningkatkan keterlibatan melalui baris subjek menarik dan panggilan tindakan yang jelas dapat membantu mencegah email masuk ke folder spam.
Penting juga untuk berhati-hati dengan penggunaan gambar dalam email, karena email yang terlalu bergantung pada gambar cenderung ditangkap oleh filter spam. Memastikan penggunaan teks alternatif pada gambar dan menjaga rasio antara teks dan gambar dapat membantu mengoptimalkan pengiriman email.
Dengan memahami penyebab umum terjebaknya email penjualan di filter spam, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menghindarinya dan menjaga keberhasilan kampanye pemasaran melalui email.