Pemasaran online memiliki strategi berikut. Setiap strategi memiliki pendekatan keseluruhan yang berbeda dan membutuhkan wawasan, sehingga Anda dapat melihatnya sebagai strategi, bukan jenis.
Mari kita bahas tentang masing-masing strategi pemasaran online secara lebih mendetail.
#1. Search Engine Marketing (SEM) biaya per klik
Ini adalah konsep yang mengacu pada iklan berbayar yang dilakukan melalui hasil mesin pencari, dan disebut juga PPC (Pay Per Click) karena mengenakan biaya per klik. Ada keuntungan bahwa tingkat klik iklan terjadi sebanyak biaya investasi. Ketika pengguna non-target mengklik iklan untuk mengakses halaman, itu mungkin tidak mengarah pada konversi pembelian dan mungkin pergi. Dalam hal ini, ada banyak hal yang perlu diperhatikan karena hanya pantulan situs yang dapat ditingkatkan. Ini termasuk Naver Keyword Advertising dan Google As (GDN).
#2. Pemasaran email sangat populer akhir-akhir ini
Ini adalah strategi pemasaran yang membutuhkan berbagai strategi seperti menarik dan judul, judul yang membuat Anda klik, dan cara membuat konten yang meningkatkan tingkat konversi. Kekuatannya adalah dapat memanfaatkan informasi pelanggan dari konsumen atau penggunanya sendiri dan biayanya lebih murah. Saat ini, formatnya merambah ke pemasaran email dalam bentuk buletin tematik yang berpusat pada penyampaian informasi.
#3. Pemasaran media sosial yang dapat diekspos ke berbagai orang
Ini adalah strategi untuk melakukan pemasaran menggunakan media sosial yang banyak digunakan orang. Fakta bahwa ada banyak saluran yang tersedia seperti YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, dan Pinterest juga menjadi keuntungan karena dapat mengakses lebih banyak orang. Dimungkinkan untuk mempublikasikan konten dengan konten yang sama ke berbagai saluran, tetapi penting untuk memberikan variasi yang sesuai dengan karakteristik saluran.
#4. Inti dari pemasaran online, pemasaran konten
Ini adalah bagian dari pemasaran konten, mulai dari konten berita kartu yang diterbitkan oleh perusahaan hingga postingan di blog dan Instagram. Jumlah dan kualitas konten yang dipublikasikan segera menjadi aset merek. Mengingat sulitnya membuat konten berkualitas tinggi, banyak pemasar berpikir untuk membuat konten yang bagus.