Ada beberapa KPI untuk mengukur loyalitas pelanggan. Berikut beberapa contohnya.
- Tingkat Pembelian Kembali: Frekuensi pelanggan membeli kembali suatu produk dapat menunjukkan loyalitas mereka terhadap merek mereka.
- Tingkat Pergantian: Tingkat keluarnya pelanggan adalah indikator seberapa cepat pelanggan meninggalkan merek. Semakin tinggi tingkat keberangkatan, semakin rendah loyalitas.
- Skor Promotor Nef (NPS): NPS adalah ukuran kemungkinan pelanggan akan merekomendasikan perusahaan kepada teman atau kolega. Skor NPS yang tinggi menunjukkan loyalitas pelanggan terhadap merek.
- Nilai Seumur Hidup Pelanggan (CLV): Nilai seumur hidup pelanggan adalah cara untuk memprediksi manfaat total yang dibawa pelanggan ke sebuah merek. CLV yang tinggi mewakili loyalitas jangka panjang terhadap merek pelanggan.
- Tingkat Interaksi: Indikator seberapa banyak pelanggan terlibat dalam komunikasi dengan merek. Hal ini dapat diukur dengan like, komentar, dan share di media sosial.
- Frekuensi pembelian rata-rata: Indikator seberapa sering pelanggan menggunakan produk atau layanan merek. Frekuensi pembelian yang tinggi menunjukkan loyalitas yang tinggi terhadap merek.
- Kepuasan Pelanggan: Skor Kepuasan Pelanggan digunakan untuk mengukur seberapa puas pelanggan dengan produk atau layanan. Kepuasan pelanggan yang tinggi umumnya diasosiasikan dengan loyalitas pelanggan yang tinggi.
- Dukungan Pelanggan: Ini mengukur sejauh mana pelanggan memiliki opini positif tentang suatu merek dan berbicara positif tentangnya.
- Jam Layanan: Jumlah waktu pelanggan menggunakan layanan dapat mencerminkan loyalitas mereka terhadap merek mereka.
- Waktu Penyelesaian Tiket: Seberapa cepat permintaan untuk layanan pelanggan diproses berdampak signifikan pada loyalitas pelanggan.
KPI ini dapat menjadi alat penting untuk mengukur dan menganalisis loyalitas pelanggan. Metrik ini memungkinkan merek mengembangkan strategi untuk meningkatkan hubungan pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan.