Model atribusi dalam sales dan konversi adalah pendekatan atau metode yang digunakan untuk menentukan kontribusi berbagai saluran pemasaran atau interaksi pelanggan dalam menghasilkan konversi atau penjualan.
Model atribusi memungkinkan bisnis untuk mengalokasikan nilai atau kredit untuk setiap saluran atau interaksi pemasaran yang berperan dalam mengarahkan pelanggan untuk melakukan konversi atau penjualan. Ini membantu bisnis dalam mengambil keputusan yang lebih cerdas tentang alokasi anggaran pemasaran dan memahami bagaimana setiap saluran berkontribusi terhadap hasil akhir.
Ada beberapa jenis model atribusi yang umum digunakan, antara lain:
Model Linier: Model ini memberikan bobot yang sama untuk setiap saluran pemasaran yang terlibat dalam perjalanan pelanggan. Misalnya, jika pelanggan melihat iklan di media sosial, kemudian membaca blog, dan akhirnya melakukan pembelian setelah melakukan pencarian di mesin telusur, setiap saluran tersebut akan mendapatkan kredit yang sama.
Model Pengurutan Waktu: Model ini memberikan lebih banyak kredit pada saluran yang berada lebih dekat dengan waktu konversi atau penjualan. Saluran yang lebih dekat dalam waktu dengan konversi dianggap memiliki pengaruh yang lebih besar. Misalnya, jika pelanggan melihat iklan di media sosial, kemudian menerima email promosi, dan akhirnya melakukan pembelian setelah mengunjungi situs web, saluran pembelian terakhir akan mendapatkan lebih banyak kredit.
Model Atribusi Berbasis Posisi: Model ini memberikan kredit yang lebih tinggi pada saluran yang berada di posisi awal atau akhir dalam perjalanan pelanggan. Saluran yang memulai atau mengakhiri perjalanan pelanggan dianggap memiliki pengaruh yang signifikan. Misalnya, jika pelanggan melihat iklan di media sosial, kemudian melihat ulasan produk, dan akhirnya melakukan pembelian setelah mengunjungi situs web, saluran media sosial dan situs web akan mendapatkan lebih banyak kredit.
Model Atribusi Berbasis Data: Model ini menggunakan data dan analisis lebih lanjut untuk menentukan atribusi. Ini melibatkan pemodelan statistik yang kompleks dan dapat mencakup berbagai variabel seperti interaksi pengguna sebelum konversi, perilaku pelanggan, atau bobot yang diberikan pada setiap saluran berdasarkan penelitian historis atau pemahaman bisnis yang lebih mendalam.
Pemilihan model atribusi yang tepat tergantung pada jenis bisnis, tujuan pemasaran, dan pengetahuan tentang perilaku pelanggan. Pemahaman yang baik tentang kontribusi masing-masing saluran pemasaran dalam menghasilkan konversi dapat membantu bisnis dalam mengoptimalkan alokasi anggaran pemasaran dan meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran.