Kenapa Anda Harus Memasang TikTok Ads?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari Sensor Tower, TikTok berhasil menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak di download di Playstore dan Appstore. Penggunanya sendiri sudah tersebar di lebih dari 150 negara di dunia.
Lantas, bagaimana dengan pengguna TikTok di Indonesia? di negara kita sendiri, TikTok memang sangat populer, karena berdasarkan analisa yang dilakukan Kompas.com, Indonesia tercatat menjadi jumlah pengunduh TikTok paling banyak.
Dengan perkembangannya yang sangat pesat seperti saat ini, banyak berbagai brand serta perusahaan di Indonesia yang mulai tertarik untuk menggunakan TikTok ads, seperti contohnya Bukalapak, Gojek, hingga Traveloka.
Sama seperti iklan Google ads atau Facebook ads, platform TikTok juga bisa membuat jutaan mata tertuju pada brand perusahaan ataupun produk Anda. Caranya bagaimana? Simak langkah berikut untuk mulai membuat iklan di TikTok.
Cara Lengkap Membuat Iklan di TikTok
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti untuk membuat TikTok Ads:
1. Membuat Akun TikTok Ads Manager
Pertama-tama, Anda harus masuk ke halaman TikTok for Business. Lalu membuat akun di dalamnya. Begini caranya:
- Di halaman utama, klik tombol Memulai.
- Isilah alamat email serta password akun baru.
- Di kolom verification code, klik link Send Code. TikTok akan mengirim kode verifikasi ke email Anda. Lalu masukkan kode verifikasi tersebut ke kolom verification code.
- Centang kotak persetujuan untuk TikTok Ads terms and conditions. Lalu klik tombol Sign Up.
- Masukkan kolom negara, kolom zona waktu, kolom nama bisnis, kolom nomor telepon, dan juga mata uang yang Anda gunakan – alias Rupiah (IDR).
- Centang kotak persetujuan TikTok Ads Program Terms. Lalu klik tombol Register.
- Selanjutnya Anda perlu memasukkan informasi billing-nya. Setelah itu, Anda dapat memilih pembayaran otomatis atau pembayaran manual.
- Selamat! Sekarang akun TikTok Ads Manager Anda sudah siap digunakan. Di halaman utamanya, Anda bisa langsung membuat campaign baru.
2. Membuat Campaign Baru
Saat membuat campaign, Anda harus tahu tujuan iklan Anda. Tapi tenang, Anda tak perlu bingung. Karena Anda tinggal memilih tujuan iklan (advertising objectives) yang sudah tersedia.
Ada tujuh advertising objectives yang bisa Anda pilih:
- Reach – Tujuannya adalah agar semakin banyak orang yang mengenal bisnis atau produk Anda. Sehingga Anda ingin menyebarkan iklannya seluas mungkin.
- Traffic – Mengarahkan pengguna untuk mengklik link menuju suatu halaman. Contohnya seperti landing page dan blog post. Sehingga, jumlah trafficnya bertambah.
- App Installs – Mengarahkan pengguna ke app store untuk melihat dan mendownload aplikasi Anda.
- Video Views – Mendorong pengguna untuk menonton video Anda, sehingga jumlah viewsnya bertambah.
- Conversions – Mengarahkan pengguna untuk melakukan konversi. Contohnya seperti melakukan pembelian, mulai berlangganan, dan sejenisnya.
- Lead Generation – Memungkinkanmu untuk mengumpulkan data pengguna TikTok langsung dari aplikasi. TikTok merekomendasikan tujuan iklan ini untuk bisnis yang relevan dengan gaming, retail, hiburan, pendidikan, dan otomotif.
- Community Interaction – Mengajak pengguna registrasi akun, ikut serta dalam penawaranmu, atau membeli produk di website-mu. Intinya, conversions akan mengubah audiens menjadi pelanggan.
Selain tujuan iklan, Anda juga perlu menentukan opsi iklan selanjutnya. Ada empat kolom yang harus Anda tentukan:
-
Campaign Name – Tentukan nama campaign yang akan kamu buat. Campaign berbeda dengan ads atau iklan, karena biasanya dalam satu campaign kamu bisa menjalankan beberapa iklan yang dibagi menjadi beberapa grup.
-
Create Split Test – Split test atau A/B Testing berguna untuk melakukan riset pasar menggunakan iklan. Kamu bisa mengelompokkan iklan dalam sebuah Ad Group dan membaginya menjadi Iklan 1 dan Iklan 2. Strukturnya kurang lebih seperti gambar berikut:
- Budget – Penentuan biaya untuk campaign, aturan secara default-nya adalah “No Limit”. Tapi, kamu bisa menghapus tanda centang, lalu menentukan sendiri, apakah iklanmu akan dibuat harian atau lifetime, dan berapa budget yang akan kamu keluarkan dengan minimal biaya Rp500 ribu.
3. Menentukan Pengaturan Ad Group
Nah, sekarang waktunya menentukan di mana iklannya akan muncul, siapa yang akan melihatnya, dan kapan iklannya bisa tampil. Semuanya bisa Anda tentukan di ad group.
Tapi, sebelum menentukan itu semua, Anda harus tuliskan dulu nama ad group-nya:
Sudah siap? Mari kita mulai konfigurasinya!
1. Memilih Tipe Promosi
Pertama-tama, Anda harus menentukan kemana audiensnya akan diarahkan. Ada dua pilihan, yaitu App (Aplikasi) dan Website.
Kalau Anda memilih App, Anda tinggal menghubungkan link aplikasinya saja. Sedangkan jika Anda memilih website, Anda harus menghubungkan websitenya dengan TikTok Pixel.
2. Menentukan Penempatan Iklan (Ad Placement)
Next, Anda harus tentukan di mana iklan Anda akan tampil. Di sini, TikTok menyediakan dua opsi:
- Automatic Placement – Iklan Anda secara otomatis akan ditampilkan di berbagai platform. Mulai dari platform TIkTok sendiri hingga platform mitra.
- Select Placement – Anda bisa memilih sendiri di mana iklannya akan ditampilkan. Apakah di TikTok saja atau di platform mitra juga.
3. Mengaktifkan Automated Creative Optimization
Saat sedang membuat iklan, Anda pasti akan mengupload berbagai aset kreatif (seperti gambar, video, dan tulisan).
Nah, dengan mengaktifkan opsi Automated Creative Optimization, sistem akan secara otomatis menggabungkan aset kreatif yang Anda punya.
Lalu, kombinasi yang memberikan performa terbaik lah yang akan ditampilkan dalam bentuk iklan.
Tapi, opsi ini tidak wajib Anda aktifkan kok. Anda juga bisa memilih untuk mengabaikannya.
4. Menentukan Karakteristik Target Audiens
Sekarang Anda tinggal menentukan siapa yang akan menonton iklan Anda. Bagian ini sangat penting! Karena jika dipasang secara asal-asalan, iklan Anda akan salah sasaran.
Opsi targeting yang ditawarkan TikTok juga sangat detail. Anda tidak hanya bisa menentukan demografi audiens saja. Tapi juga minat dan perilaku mereka di dalam aplikasi.
Nah, sebelum menentukan karakteristik target audiens, Anda akan dihadapkan pada dua opsi:
- Membuat Custom Audience – Anda bisa membuat “persona” audiens dengan cara mengupload file berisi data konsumen atau menggunakan data user di aplikasi dan website Anda.
- Membuat Lookalike Audience – Anda membuat “persona” audiens berdasarkan custom audience yang sudah ada.
Sudah menentukan pilihannya? Nah, sekarang Anda perlu memilih opsi targeting secara manual. Ada tiga kategori yang perlu Anda tentukan:
- Demografi – Menentukan gender, usia, negara, dan bahasa yang digunakan audiens.
- Minat dan Perilaku – Menentukan minat konsumen serta perilaku mereka terhadap konten yang mereka minati (contohnya seperti like, share, atau comment).
- Perangkat – Menentukan karakteristik perangkat audiens. Contohnya seperti jenis OS, tipe koneksi, dan harga perangkatnya.
5. Memilih Opsi Budget dan Schedule
Jadi, budget di tingkat campaign merupakan budget untuk seluruh ad group yang Anda buat. Sedangkan budget di tingkat ad group hanya berlaku untuk satu ad group saja.
Dan sama seperti budget campaign, Anda juga perlu memilih antara opsi Daily atau Lifetime:
- Daily – Memasang maksimal budget per hari.
- Lifetime – Memasang maksimal budget per periode tertentu.
Setelah itu, Anda perlu menentukan jadwal iklannya. Anda dapat memilih All Day atau Specific Time
6. Memilih Strategi Bidding
Mungkin Anda bertanya-tanya. Di luar sana kan banyak juga bisnis yang ingin beriklan, lalu bagaimana caranya TikTok menentukan iklan yang akan muncul?
Jadi, pengiklan yang menawarkan biaya terbesar punya kesempatan lebih besar untuk menampilkan iklan mereka.
Selain itu, biaya yang Anda keluarkan juga bergantung pada tujuan optimasinya. Ada tiga jenis tujuan optimasi yang bisa Anda pilih:
- Click – Anda ingin mendapatkan jumlah klik sebanyak mungkin. Jadi, biayanya menggunakan sistem CPC (Cost per Click). Artinya, Anda perlu mengeluarkan biaya setiap audiens mengklik iklannya.
- Conversion – Anda ingin audiens melakukan konversi sebanyak mungkin. Sama seperti Click, di sini pembiayaannya juga menggunakan sistem CPC.
- Impression – Anda ingin iklannya muncul ke sebanyak mungkin audiens. Jadi biayanya menggunakan sistem CPM (Cost per Mile). Dengan kata lain, Anda perlu mengeluarkan biaya setiap iklannya muncul di hadapan 1000 audiens.
Oh ya, TikTok juga menyediakan opsi Bid Control. Jika Anda menonaktifkan opsinya, TikTok akan menggunakan seluruh budget yang Anda pasang.
Akan tetapi, jika Anda mengaktifkan opsinya, Anda bisa menentukan sendiri berapa biaya CPC atau CPM yang ingin Anda pasang di sistem lelang.
Demikianlah langkah-langkah untuk membuat iklan di TikTok Ads. Semoga dapat membantu konten TikTok Anda menjadi semakin dikenal dan mampu menjangkau target market yang diinginkan bagi brand dan produk bisnis Anda. Teruslah berkreasi demi mendapatkan engagement audiens yang lebih baik.